Postingan

Puisi : Belajar Sabar

Belajar Sabar                      Karya Eunike Kristiningsih.S.Pd Sabar..... Terdiri lima huruf satu kata Mudah terucap di bibir kita Mudah dikatakan  manusia Namun.... Kubendung derasnya Kucuran air mata Kutahan emosi yang memuncak di dada Letupan amarahpun harus sirna seketika Apakah aku dapat sabar Menghadapi tekanan yang luar biasa Menghadapi deru debu sekian lama Bahkan arus gelombang tak tertata Memecah batu karang kesabaran merata Sungguh luar biasa sulit Sungguh luar biasa terlilit Bahkan sesak dada tak terkelit Hingga kalbu ini sakit Proses untuk bersabar Menghadapi samudra hidup yang terdampar Tetap kujalani walau kadang hampir terkapar Tuhan ajari aku untuk selalu belajar sabar

Bom surabaya 13 mei 2018

Kau Pengecut Sinting Mengapa tak takut laknat Jika kau biang orang sekarat Tawa puas yang berbalut syarat Itukah cermin nurani yang melarat Kau cuci otak sedemikian hebat Hingga ilusi mati sahid yang mendarat Apakah kau lupa hukum karma sobat Apa yang kau tabur itu yang kau dapat Dosamu kini semakin berlipat lipat Nyawa manusia kau buat tak berarti Hingga kau lupa kepada pencipta nyawa ini Masih layakkah kau disebut pejuang sejati Memanfaatkan kebodohan otak tercuci Kau adalah pengecut dan pecundang sejati Seolah kau yang punya kuasa atas dunia ini Mana pantas kau jadi penghuni surga nanti Tempat yang pantas adalah neraka api Pejuang sejati pasti perang tanding Bukan memanfaatkan pihak terpelanting Yang bersembunyi di ketek dan punting Kau hanya pantas disebut pengecut sinting

Puisi tema kartini

Kartini zaman now Aku seorang wanita masa kini Kuhidup di zaman now bukan lampau Yang tak peduli peluh deras mengucur Demi sesuap nasi untuk hidup keluarga Berjuang demi anakku menggapai mimpi Tak kenal lelah yang terus menyapa Tak kenal susah yang menggelayut Dan surya yang menghitamkan kulit Waktupun sudah tak kukenali lagi Perjuangan panjang tanpa henti Apakah aku masih disebut lemah Apakah aku masih disebut wanita biasa Atau wanita yang mengandalkan sedekah Bahkan disebut wanita peraih mimpi Perjuangan kerja keras selalu hadir Menemani hari hariku tiada henti Diiringi doa dan ucapan syukur Karna aku Kartini zaman now

Puisiku : Elok Parasmu

Elok Parasmu Kudaki dan terus kudaki Tingginya gunung semeru Kuturuni dan terus kuturuni Lembah yang curam sekali Gunung menjulang lembah curam Tiada pernah dapat kuberpaling Hamparan sawah menguning Menambah menawan insani Hamparan jamrud katulistiwa Untaian mutiara hijau nsn elok Sungguh negeri yang diberkati Dengan eloknya paras negeri kita

Puisiku : Tuhan Tak Pernah Tidur

Tuhan Tak Pernah Tidur Jika kesesakan melanda diri Ketika serangan hadir menerpa Tatkala tak tahu mau berbuat apa Manakala sakit tak bisa terbendung Bahkan derasnya air mata mengucur Yang ada tinggal rasa perih di dada Yang ada tinggal duka nestapa saja Yang ada cacian menembus relung Yang ada luka yang terus menganga Ingat wahai saudaraku semuanya Kita dicipta bukan untuk dicaci Kita dicipta bukan untuk dimaki Kita adalah ciptaan yang sempurna Tuhan melihat semua yang terjadi Lihatlah dalam hitungan waktu Walau tak balas dendam sekalipun Akan Tuhan perhitungkan semua Karena Tuhan tak pernah tidur

Puisiku : Petir Di Siang Bolong

Petir Di Siang Bolong Selasa 27 Maret 2018 Kan kuingat sepanjang masa Saat itu langit cerah merekah Tak ada tanda akan hujan Mendungpun tak bergelayut Tanpa ada tanda tanda pertanda Hanya Senin malam kubermimpi Ada makam di depan mataku Rupanya itu sebuah perlambang Tiba tiba suara petir menggelegar Membahana bak memecahkan kaca Pyar...gendang telingapun tak mampu Menahan pekatnya petir di siang bolong Kembali akal sehatku membimbingku Kuasai kendalikan jangan terbawa arus Petir itu  menguji ketahanan telingamu Jadilah pribadi yang tahan uji dan teruji

Puisi Paskah

Darah Yesus Terkucur Jumat Agung saksi keagungan Tetesan darah terus mengucur Di sepanjang jalan salib itu Menuju bukit tinggi kalfari Cambukan penghinaan ludahan 3 paku tertancap di kaki dan tangan Mahkota duri melingkar di kepala Jubahpun telah dibuang dan diundi Lelah perih sakit haus dan dahaga Harus Yesus tanggung demi kita Darah yang terkucur itu Tuk menebus dosa manusia