Kesaksianku : putriku

Selasa 21 nop 2017 pukul 4.30 putri keduaku pamit pulang ke yogya karena dia kuliah di yogya.

Jam 6 pagi seperti biasa aku berangkat kerja. Ketika hampir sampai di sekolah tempatku mengajar tiba tiba ponselku berbunyi dan kuangkat putus putus kemudian di ponsel suamiku juga ketika diangkat putus putus. Sesampai di sekolah aku suruh suamiku telp balik dan ternyata dari seorang dokter di rs Pandan Arang Boyolali yg mengabarkan putriku kecelakaan.

Saat itu aku putuskan ijin kemudian ke rmh ibuku yg notabene habis jatuh aku janji membelikan obat, dengan tergesa gesa aku berikan obat kepada ibuku langsung lari keluar terus lanjut perjalanan ambil mobil di rumah.

Sesampai di rs Pandan Arang aku masuk dan kuurus segala sesuatunya. Ternyata Askes tdk berlaku untuk kasus kecelakaan harus urus jasa raharja. Saat itu aku benar benar diberi kekuatan yg luar biasa dari Tuhan. Aku sama sekali tidak marah atau menangis ekspresiku biasa biasa saja bisa dikatakan tenang karena aku pikir kalut tdk akan menyelesaikan masalah.

Singkat cerita ternyata putriku ditabrak dari belakang lalu putriku nabrak mobil avanza di depannya tapi dua duanya sdh kabur ketika melihat putriku terkapar bersimbah darah. Warga dan petugas alfamart apa indomart yg menolong menyelamatkan barang barang milik putriku.

Aku bayar seluruh beaya pengobatan  di kasir kemudian aku dan suami menuju satlantas Boyolali. Aku urus pengambilan kendaraan yg di bawa mobil patroli kepolisian tadi pagi. Saat aku mau masuk ruang laka entah dalam pikiranku menyuruhku memakai eblek identitas pegawai negeri lalu aku masuk, petugas yg melayaniku tdk menyuruhku antri padahal antriannya banyak, aku juga heran apa karena aku pakai eblek atau karena kuasa Tuhan bekerja.

Dan yang aku heran lagi ketika aku disodori surat pernyataan tidak menuntut apapun, sebelum ttd surat itu aku foto dan ketika aku berbicara dgn petugas aku pasang WA yg merekam suara. Aku juga tdk tahu untuk apa tapi tanganku refleks melakukan itu semua dan dengan tdk banyak bicara.

Ternyata sampai pada penyerahan sim stnk motor helm. Tidak bayar sama sekali. Ya Puji Tuhan, aku tdk tahu apa karena aku pakai eblek dan siap merekam sehingga tidak membayar atau memang tidak membayar saat itu aku tdk peduli sama sekali.

Setelah disuntik anti nyeri ambil obat kami diijinkan pulang dan melanjutkan perjslanan ke Yogya. Sesampai di Yogya aku beli peralatan ganti perban dan obat yg dosisnya lebih bagus. Aku beli kapas, kasa, supratule, nacl, alkohol, saleb bioplasenton, balsem, plester anti air, asam mefenamat, metil, amoxilin, dll.

Aku ajari ganti perban sendiri. Aku tinggalkan anaku aku pulang ke Semarang, mungkin sebagian orang bilang kok tega biarlah aku selalu ajari anak anaku mandiri tidak cengeng dan tidak manja.

Walaupun diperban bengkak disekitar mata anaku tetap berangkat kuliah hari ini malah sdh berada di Jakarta.

Puji Tuhan aku punya Allah yg sanggup menolong dalam setiap masalah yg terjadi.Tuhan Yesus memang luar biasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Geguritan tema Budi Pekerti

Geguritan tema budi pekerti

Puisi Bahasa Jawa / Geguritan : Duh Gusti